Page 31 - Buku_Dalem_Boncel
P. 31

karena tulisannya tidak begitu rapih. Dia pun memanggil
            anaknya.

                “Anakku, ini tulisan kamu, ya?”

                “Bukan, Bapak. Itu tulisan Mang Boncel.”

                “Oh, memang dia bisa menulis?” Juragan Sekretaris
            Desa kaget.

                “Iya, Pak, bisa, kan tiap malam belajar sama aku,”

            jelas anak juragan tersebut.

                Suatu malam Boncel dipanggil juragannya.
                “Kemari, anak muda. Duduk sini, aku mau bicara.”

                “Ya,  Juragan.  Saya  siap  menerima  tugas,”  Boncel

            duduk bersimpuh di depan Juragan. Hatinya berdebar

            keras, ada apa gerangan dia dipanggil oleh juragannya.
                “Aku melihat, kamu menuliskan nama kuda-kudaku

            di kandangnya, betul?”

                “Ya,  Juragan.  Maafkan  saya,  tidak  izin  terlebih

            dahulu,” Boncel menunduk ketakutan.
                “Hm....  Tulisanmu  bagus, aku  senang  melihatnya.

            Kamu  kreatif.  Kalau  kamu  saya  suruh  untuk  menjadi

            sekretaris saya, kamu mau?”









                                                                       21
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36